Kabut Asap yang Mulai Menyelimuti Pekanbaru Akibat Kebakaran Lahan

 

scipekanbaru.com – Kabut asap kini telah kembali menyelimuti Pekanbaru sejak akhir Juni 2025, akibat kebakaran lahan di wilayah Sumatra dan kondisi cuaca kering. Udara masuk kategori tidak sehat dan mulai mengganggu sistem pernapasan warga. Transportasi, khususnya penerbangan, juga terdampak. 

Situasi Terbaru di Pekanbaru

  • Pada pagi hari ini, kabut asap kembali menyelimuti Pekanbaru, berdampak signifikan pada jarak pandang wilayah Payung Sekaki dan sekitarnya.

  • Kondisi udara saat ini tergolong tidak sehat, dengan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang sudah melampaui ambang batas sehat.

Penyebab

  • Kebakaran lahan di wilayah Pulau Sumatra — terutama di Jambi dan Sumatera Selatan — telah melepaskan asap yang terbawa angin menuju Riau.

  • Minimnya hujan memperburuk kondisi karena asap tidak terdispersi dengan efektif.

Dampak terhadap Masyarakat

  • Banyak warga melaporkan gejala gangguan pernapasan seperti sesak dan mata perih.

  • Sekolah diminta membatasi aktivitas luar ruang dan memakai masker, terutama untuk anak-anak dan individu dengan gangguan pernapasan.

Efek pada Transportasi

  • Kabut tebal ini mulai berdampak pada aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Syarif Qasim, menyebabkan keterlambatan bahkan pembatalan penerbangan pagi.

  • Pengingatan bagi penumpang agar mengatur jadwal keberangkatan setelah pukul 09.00 WIB untuk menghindari gangguan jarak pandang.

Upaya Tanggap Darurat & Rekomendasi

  • BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menganjurkan masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah kecuali untuk keperluan mendesak.

  • Wali kota dan pemerintah daerah diimbau terus memberikan update kondisi udara harian agar warga bisa mengantisipasi dampak kabut asap.

Tips Aman di Tengah Kabut Asap Pekanbaru

  1. Selalu gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama N95 bagi kelompok rentan.

  2. Kurangi aktivitas luar, utamakan dalam ruangan ber-AC dan pakai penyaring udara.

  3. Perbanyak konsumsi air putih dan makanan sehat kaya antioksidan.

  4. Ikuti perkembangan ISPU daerah via situs resmi dan media lokal.

  5. Pantau jadwal penerbangan dan transportasi untuk menghindari gangguan karena asap.